Bab I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Paria.
Tahukah kalian apa itu tanaman paria? Paria lebih dikenal dengan sebutan pare.
Terdapat 3 jenis paria, yaitu paria hijau, paria putih, dan paria belut. Tetapi
yang paling sering dijumpai adalah paria hijau. Banyak orang yang tidak
menyukai paria, bahkan jarang sekali ada yang mau memakannya karena rasanya
yang pahit. Tetapi dibalik rasanya yang pahit itu, paria ternyata sangatlah
lezat.
Selain
lezat, paria juga memiliki banyak manfaat. Daunnya dapat menyembuhkan demam
balita, bijinya dapat menyembuhkan diabetes, dan buahnya dapat menyembuhkan
malaria. Paria juga dapat digunakan sebagai makanan pendamping nasi, dibuat
sambal goreng, rendang, baso tahu, dan nikmat bila disantap bersama siomay.
Yang paling penting, paria dapat memperlancar pencernaan. Tidak hanya
bermanfaat, paria juga mengandung vitamin A, B, dan C.
1.2
Rumusan
masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, rumusan masalahnya adalah, “Apa itu buah paria dan apa
saja manfaatnya?”
1.3
Tujuan
Penulisan
Penulis berharap agar pembaca dapat mengenal lebih
jauh mengenai tanaman paria dan dapat mengetahui apa saja manfaatnya.
Bab II
Pembahasan
2.1 Definisi
Paria atau
pare merupakan tanaman setahun yang merambat/menjalar dengan perantaraan alat
pilin (seperti spiral). Paria berasal dari wilayah Asia Tropis (India). Anggota
suku labu-labuan atau Cucurbitaceae ini biasa dibudidayakan untuk dimanfaatkan
sebagai sayuran maupun bahan pengobatan.
2.2 Ciri-ciri
Paria memiliki
batang yang kecil, dan jika dibiarkan cabangnya banyak. Daunnya agak lebar dan
menjari. Buahnya berwarna hijau dan putih. Jika sudah tua warnanya berubah
menjadi merah kekuning-kuningan (oranye). Pada kulitnya terdapat bintil-bintil
seperti jerawat yang besar-besar. Besar dan panjang buah paria tergantung
jenisnya. Ada yang mencapai 60 cm untuk paria belut.
2.3 Jenis
Terdapat 3
jenis tanaman paria, yaitu paria putih, paria hijau, dan paria belut. Paria
putih berwarna putih, buahnya besar, dan rasanya kurang pahit. Paria hujau
berwarna hijau, buahnya kecil, dan rasanya pahit. Sedangkan paria belut
berwarna hijau tua, buahnya besar dan panjang, dan rasanya kurang pahit.
2.4 Kandungan
Paria mengandung
vitamin, diantaranya vitamin A, B, dan C.
2.5 Manfaat
Paria memiliki banyak
sekali manfaat. Daunnya dapat menyembuhkan demam balita, bijinya dapat
menyembuhkan diabetes, dan buahnya dapat menyembuhkan malaria. Paria juga dapat
digunakan sebagai makanan pendamping nasi, dibuat sambal goreng, rendang, baso
tahu, dan nikmat bila disantap bersama siomay. Yang paling penting, paria dapat
memperlancar pencernaan.
2.6 Tempat pertumbuhan
Paria dapat tumbuh di
dataran rendah, tetapi dapat juga tumbuh sampai ketinggian 1000 m di atas
permukaan laut. Jika ditanam di dataran tinggi, buahnya kecil-kecil dan kurang
normal, sehingga hasilnya pun kurang baik.
2.7 Waktu bertanam yang baik
Paria baik ditanam
pada awal musim hujan (bulan September/Oktober), atau pada awal musim kemarau
(bulan Maret/April).
2.8 Syarat agar pertumbuhannya baik
Paria baik
ditanam di tanah yang gembur, banyak mengandung humus (serasah-serasah dedaunan
yang sudah lapuk), tidak terlalu banyak mengandung air, dan tidak banyak memerlukan
sinar matahari penuh sehingga dapat ditanam di lahan-lahan pekarangan. Derajat
kesamaan tanahnya (pH) antara 5-6.
2.9 langkah kerja dalam bercocok tanam paria
Langkah
pertama, kita harus memilih terlebih dahulu jenis paria yang akan kita tanam.
Kedua, tentukan luas lahan untuk penanaman paria. Ketiga, tentukan biaya yang
dibutuhkan. Keempat, tentukan waktu penanaman paria. Kelima, siapkan alat dan
bahan yang dibutuhkan untuk bercocok tanam. Keenam, lakukan pembabatan lahan
apabila lahan yang akan diusahakan terdapat banyak rumput yang tumbuh. Ketujuh,
ukur lahan yang akan digunakan. Kedelapan, persiapkan lahannya dengan melakukan
penggemburan tanah dengan cara dicangkul. Setelah itu, langkah kesembilan
adalah membuat naungan persemaian dan siapkan polybag. Kesepuluh, masukkan
benih ke lubang tanam, lalu tutup tipis-tipis dengan tanah kurang lebih 1-2 cm.
Lalu langkah kesebelas yaitu lakukan pemeliharaan tanaman, seperti menyiram,
memupuk, menyiang, menyemprot hama, dan membungkus tanaman paria. Langkah
terakhir ialah melakukan pemanenan.
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Paria atau
yang lebih dikenal dengan sebutan pare, merupakan tanaman setahun yang
merambat/menjalar dengan perantaraan alat pilin (seperti spiral). Paria
memiliki batang kecil dan daun agak lebar serta menjari. Buah paria kaya akan
manfaat dan mengandung vitamin. Paria biasa dibudidayakan untuk dimanfaatkan
sebagai sayuran maupun bahan pengobatan.
3.2 Saran
Walaupun rasanya
pahit, buah paria memiliki segudang manfaat. Maka dari itu, ada baiknya jika
kita mau membudidayakan tanaman paria. Dengan demikian, semua orang dapat
merasakan lezatnya paria dan dapat merasakan dampak positif serta manfaat dari
buah itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar