PERSAHABATAN DI ATAS SEGALANYA (Cerpen) Part 1


Persahabatan di Atas Segalanya




“Morning, sweetie.” terdengar suara yang tak asing kudengar setiap harinya.

 Ya, itu mamaku. Biasanya setelah aku siap dan turun untuk mengambil sarapan, mamaku selalu menyapaku hangat.

“Too, mom.” sambil mencium mamaku.

“Aku pergi sekarang ya ma, bye, I love you,” izinku.

“Okay honey, harus diingat ya, sepulang sekolah harus langsung pulang ke rumah” pinta mamaku.

“Siap bos!” sahutku sambil meletakkan tangan dikening, hormat.



Oh ya, aku lupa memperkenalkan diriku. Namaku Gabrielle Angelina Winata, biasa dipanggil Gaby. Saat ini aku duduk dibangku SMA kelas 2 di SMA Nusa. Aku mempunyai seorang sahabat bernama Mona. Dia adalah sahabatku sejak SD. Dari kelas satu sampai dengan sekarang, kami selalu sekelas.



Disekolahku ada seorang laki-laki yang sangat populer. Namanya Rendy. Banyak perempuan yang suka dengannya, alasannya sih, karna dia ganteng, pintar, dan keren. Sebenarnya, aku juga menyukainya, tetapi karna dia baik dan gak sombong. Aku suka Rendy sejak pertama kali masuk SMA. Aku selalu berusaha untuk dekat dengannya. Berbagai cara ku lakukan agar aku dapat berkenalan dengannya. Usahaku tidak sia-sia. Lama-kelamaan, aku dan Rendy menjadi dekat, sangat dekat. Tetapi karna kedekatanku dengan Rendy, aku sadar, hubunganku dengan sahabatku menjadi renggang. Malahan, Mona sering menghindar begitu saja bila ku datangi. Tanpa pernah ku ketahui, ternyata Mona juga menyimpan rasa kepada Rendy. Dan mungkin, itulah yang membuatnya menjauh dariku.



Suatu saat, waktu aku sedang berjalan keluar kelas untuk pulang ke rumah, Rendy mengejarku  dan kemudian menarik tanganku. Seketika aku kaget. Kami berdiri berhadapan. Tatapan Rendy sangatlah tajam. Keringat mulai mengucur disekitar wajahnya. Dia menggenggam erat tanganku dan berusaha untuk berkata. 



“Gab, aku mau jujur sama kamu,” mulainya.

“Mau ngomong apa? Kok kayaknya serius banget?” jawabku.

“Aku......aku suka sama kamu, Gab. Kamu mau nggak jadi pacar aku?” seketika ia menunduk.

Aku merasakan detak jantungku yang tak beraturan, aku bingung harus menjawab apa. Disatu sisi, aku sudah lama menyukai Rendy dan berharap dia menjadi pacarku. Tapi disisi lain, aku tidak mau menyakiti sahabatku, sahabat terbaikku dari kecil.



Kami sama-sama terdiam, tak mampu mengeluarkan sepatah kata pun dari mulut. Ada rasa menyesal terselip di dalam hatiku yang paling dalam. Seharusnya aku tidak menyukai orang yang dapat merusak persahabatanku dengan Mona. Kenapa tidak dari awal aku mengetahui bahwa Mona juga menyukai Rendy? Aku bertanya-tanya kepada diriku sendiri. Tiba-tiba, Rendy angkat bicara.



“Gimana, Gab? Kamu mau nggak jadi pacar aku? Kok kamu dari tadi diam aja?” Akhirnya, aku memberanikan diri untuk menjawab pertanyaannya.

“Mmm, aku belum bisa menjawabnya sekarang, Ren. Kasih aku waktu untuk mikirin hal ini ya,” aku tersenyum, terpaksa.

“Okay, aku akan nunggu jawaban kamu, dan harus kamu inget, aku sayang banget sama kamu dan akan selalu ngejagain kamu.” Rendy tersenyum dan kemudian pergi meninggalkanku.



Tampak dari kejauhan, ternyata Mona dari tadi menyaksikan semuanya. Terlihat jelas, air mata Mona mulai berjatuhan. Aku merasa sangat bersalah dengannya. Aku memang bukan sahabat yang baik. Aku melupakan Mona begitu saja hanya karna aku ingin dekat dengan orang yang aku suka. Dan sekarang, aku menyakiti hatinya untuk yang kedua kalinya. Orang yang dia suka menyukaiku. Aku harus bagaimana? Apa sebaiknya aku mengalah dan memilih persahabatanku saja?



***


Kira-kira, Gaby milih persahabatannya sama Mona atau pacaran sama Rendy ya? Mau tau kelanjutan ceritanya? Baca kelanjutannya di “Persahabatan di Atas Segalanya” Part 2! Salam blogger^^

1 komentar: